music unlimited

slanker’s

Soleh : Bagaimana rasanya jadi salah satu ikon rock n’ roll Indonesia?

Kaka : Perjalanannya panjang sih. Jadi, ini reward aja. Kalaupun ada omongan dari elo kayak gitu, gue anggap komplimen. Perjalanan gue bertahun-tahun ini, bukan cuma menghasilkan materi, tapi ada komplimen begini dari orang. Ini jadi kebanggaan. Seneng aja. Kalau gue pribadi sih, masih tetap melakukan yang gue suka, gue cintain dan gue kuasain baik, rock n’ roll. Gue berterima kasih kalau ada yang menganggap seperti itu.

Soleh : Sejak kapan anda sadar kalau orang menganggap anda sebagai ikon rock n’ roll?

Kaka : Sejak ada seorang ibu-ibu menawarkan gue untuk mengawini anaknya. Berarti kan, gue seorang yang dianggap orangtua atau banyak orang, cewek-cewek, sebagai idola. Sampai ada ibu-ibu yang bilang, ‘Nih anak gue kawinin aja!’. Ini kejadian tahun ’96.

Soleh : Reaksi anda waktu itu?

Kaka : Pada saat itu, nggak gue terlalu gubris. Lagipula, orientasi gue pada tahun ’96 masih ke sana ke mari. Disodori satu menu, wah nanti dulu deh. Kalau bisa banyak menu.

Soleh : Kadar liarnya masih tinggi ya. Kalau sekarang sudah berkurang kadarnya?

Kaka : Kalau anak-anak bilang sih, nggak berkurang. Cuma mungkin, kalau dari diri gue sendiri gue menyadari bahwa gue lebih menjadwalkan fun time-nya. Kalau dirumah, gue bener-bener jadi family man. Di luar, udah bawaan orok. Jadi lepas sendiri. Tapi dirumah, gue bapaknya anak-anak, suaminya bini gue.

Soleh : Merasa punya kewajiban tertentu ya?

Kaka : Iya. Tanpa disadari, maksudnya alam bawah sadar gue membawa [pemahaman] kalau gue bapaknya anak gue. Kalau lo tanya berapa berkurang kadarnya, mungkin nggak berkurang. Cuma lebih terjadwal saja.

Soleh : Lagu ‘ Blues Bini’ bercerita soal itu kan. Ada godaan di luar, tapi ingat istri di rumah.

Kaka : Iya. Maksudnya, nggak apa-apa fun time. Tapi ingat waktu. Mabuk juga ada sadarnya, nggak mungkin mabuk permanent kan?

Soleh : Sekarang masih suka mabuk?

Kaka : Gue mabuk yang legal sekarang. Yang terdaftar di pemerintah [tertawa].

Soleh : Yang bagaimana? Di apotik juga banyak yang terdaftar…

Kaka : [ngakak] Apotik mana? Apotik kota? Pokoknya, special occasion aja. Makanya gue bilang, gue agak milih-milih apa yang orang tawarin. Nggak semua gue telan dan terima mentah-mentah.

slanker’s

Soleh : Bagaimana rasanya jadi salah satu ikon rock n’ roll Indonesia?

Kaka : Perjalanannya panjang sih. Jadi, ini reward aja. Kalaupun ada omongan dari elo kayak gitu, gue anggap komplimen. Perjalanan gue bertahun-tahun ini, bukan cuma menghasilkan materi, tapi ada komplimen begini dari orang. Ini jadi kebanggaan. Seneng aja. Kalau gue pribadi sih, masih tetap melakukan yang gue suka, gue cintain dan gue kuasain baik, rock n’ roll. Gue berterima kasih kalau ada yang menganggap seperti itu.

Soleh : Sejak kapan anda sadar kalau orang menganggap anda sebagai ikon rock n’ roll?

Kaka : Sejak ada seorang ibu-ibu menawarkan gue untuk mengawini anaknya. Berarti kan, gue seorang yang dianggap orangtua atau banyak orang, cewek-cewek, sebagai idola. Sampai ada ibu-ibu yang bilang, ‘Nih anak gue kawinin aja!’. Ini kejadian tahun ’96.

Soleh : Reaksi anda waktu itu?

Kaka : Pada saat itu, nggak gue terlalu gubris. Lagipula, orientasi gue pada tahun ’96 masih ke sana ke mari. Disodori satu menu, wah nanti dulu deh. Kalau bisa banyak menu.

Soleh : Kadar liarnya masih tinggi ya. Kalau sekarang sudah berkurang kadarnya?

Kaka : Kalau anak-anak bilang sih, nggak berkurang. Cuma mungkin, kalau dari diri gue sendiri gue menyadari bahwa gue lebih menjadwalkan fun time-nya. Kalau dirumah, gue bener-bener jadi family man. Di luar, udah bawaan orok. Jadi lepas sendiri. Tapi dirumah, gue bapaknya anak-anak, suaminya bini gue.

Soleh : Merasa punya kewajiban tertentu ya?

Kaka : Iya. Tanpa disadari, maksudnya alam bawah sadar gue membawa [pemahaman] kalau gue bapaknya anak gue. Kalau lo tanya berapa berkurang kadarnya, mungkin nggak berkurang. Cuma lebih terjadwal saja.

Soleh : Lagu ‘ Blues Bini’ bercerita soal itu kan. Ada godaan di luar, tapi ingat istri di rumah.

Kaka : Iya. Maksudnya, nggak apa-apa fun time. Tapi ingat waktu. Mabuk juga ada sadarnya, nggak mungkin mabuk permanent kan?

Soleh : Sekarang masih suka mabuk?

Kaka : Gue mabuk yang legal sekarang. Yang terdaftar di pemerintah [tertawa].

Soleh : Yang bagaimana? Di apotik juga banyak yang terdaftar…

Kaka : [ngakak] Apotik mana? Apotik kota? Pokoknya, special occasion aja. Makanya gue bilang, gue agak milih-milih apa yang orang tawarin. Nggak semua gue telan dan terima mentah-mentah.

slanker’s

 

PERBINCANGAN DENGAN SALAH SATU IKON ROCK N’ ROLL LOKAL SOAL POPULARITASNYA, JARAK USIA DENGAN PENGGEMARNYA YANG MAKIN JAUH, DAN KENAPA TIDAK SUKA POLITIK

Semua

berawal dari Cikini Stone Complex [CSC]. Kelompok musik yang berdiri pada Desember 1983, dengan para personelnya anak-anak SMA Perguruan Cikini. CSC tidak bertahan lama. Bimbim, drummer CSC lantas membentuk Red Evil. Kelompok musik ini tidak sekadar memainkan lagu karya sendiri. Penampilan panggung Red Evil urakan, cuek, serta bisa membawa nuansa berbeda pada lagu orang yang mereka mainkan. Ini membuat para penggemar awal serta teman-teman mereka, menjuluki Red Evil band yang slenge’an. Akhirnya, Red Evil berganti nama menjadi Slank.

Bukan persoalan yang mudah untuk Slank merilis album rekaman. Apalagi, industri musik Indonesia di tahun 90-an menginginkan album yang berkiblat pada aliran musik tertentu. Well, sampai sekarang sebenarnya sih. Tapi, yang jelas Slank ingin mendobrak kejenuhan pasar. Menawarkan suatu karya yang berbeda. Yang di luar arus utama [mainstream]. Walaupun ukuran berbeda tiap orang juga berbeda tentunya.

Kalau The Rolling Stones –salah satu idola mereka- identik dengan kemitraan Mick Jagger dan Keith Richards dalam karyanya, maka kemitraan serupa di Slank ada pada drummer Bimo Setiawan Almachzumi [Bimbim] dan vokalis Akhadi Wiera Satriaji [Kaka]. Awalnya, Bimbim ‘meminjam’ Kaka yang sebelumnya adalah vokalis di kelompok musik bernama Lovina. Ini keterusan hingga akhirnya Slank rilis album pertama mereka, Suit….Suit….He….He…..[Gadis Sexy] di tahun 1991.

Kaka dilahirkan di Jakarta, 10 Maret 1974. Cita-citanya waktu kecil adalah binaragawan atau tentara. ‘ Tentara karena pengaruh bokap. Binaragawan sih, kayak anak kecil sekarang ngeliat Smack Down aja,’ katanya. Walau tak bisa menamatkan SMP, Kaka membuktikan dia bisa sukses. Kecintaannya pada rock n’ roll ternyata bisa menghidupinya. Saking cintanya pada musik itu, dia juga nyaris menjual jiwa pada rock n’ roll. ‘ Untung bisa ditarik balik,’ katanya. Dan kalimat ‘ I know it’s only rock n’ roll but I like it’ dari The Rolling Stones juga sepertinya pantas untuk mewakili sosok Kaka.

Feature Editor Soleh Solihun mewawancarai Kaka. Pertemuan pertama Soleh dengan Kaka terjadi di Bogor, tahun ’95. ‘ Waktu itu, Kaka masih naik kendaraan umum untuk berkunjung ke rumah pacarnya yang kebetulan kakak temen Soleh. Kayaknya sih, Kaka nggak inget dengan peristiwa itu. Dan sekarang, agak susah membayangkan Kaka Slank naik bis. Dia sudah jauh lebih popular dan kondisi financial yang juga jauh lebih baik,’ kata Soleh.

Mid tahun ini, Soleh bertemu Kaka di Jalan Potlot III no 14 yang legendaris itu. Seperti hari lainnya di Potlot, ketika Soleh datang ke sana, lima Slankers sedang menunggu idola mereka. Berharap Bimbim, Kaka, Abdee, Ridho, atau Ivan muncul. Dan ketika akhirnya Kaka tiba di Potlot, mereka langsung menyodorkan poster untuk ditandatangani, lantas berfoto bareng. Kalau di era 90-an Kaka ke Potlot untuk nongkrong, sekarang dia ke sana untuk bekerja –dengan begitu, kondisi Potlot juga sudah jauh berbeda buat Kaka.

Humor

Kemajuan Indonesia di Bidang Komunikasi

Tiga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia berlomba-lomba menentukan siapa di antara mereka yang lebih dulu menggunakan teknologi canggih dengan meneliti keadaan tanah negaranya masing-masing untuk melihat siapa yang terhebat di masa yang lalu.

Disepakati penelitian dimulai dari Amerika terus Inggris dan terakhir Indonesia.

Di Amerika, setelah penggalian sudah mencapai 1000 meter, ditemukan kabel tembaga. Team Amerika dengan bangganya menyimpulkan bahwa 1500 tahun yang lalu telah dibangun jalur telepon dengan memakai tembaga di Amerika.

Di Inggris, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 1000 meter tidak ditemukan kabel tembaga, tetapi setelah mencapai kedalaman 1500 meter ditemukan serpihan kaca. Team Inggris dengan bangganya menyimpulkan bahwa 2500 tahun yang lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan memakai Fiber Optik di Inggris.

Terakhir di Indonesia, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 meter dan 1000 meter sampai seterusnya tidak menemukan apa-apa. Lalu dengan sangat bangganya, Team Indonesia menyimpulkan bahwa 5000 tahun yang lalu komunikasi di sini telah meggunakan wireless.

Seorang pria memanjat ke dalam sebuah taksi dan bertanya kepada sang supir,
‘ Apakah didalam taksi ini akan muat sebuah pizza dan delapan botol beer?’
‘ Tentu saja.’ Jawab sang supir taksi.
Segera saja sang pria menunduk dan muntah.


Seorang pria sedang duduk sambil menangis dan menenggak beer di sebuah bar.
‘ Hai,’ sapa sang bartender, ramah. ‘ Apa yang terjadi?’
‘ Ibu mertua saya, ‘ sahut pria tersebut, ‘ Saya memiliki masalah besar dengannya.’
‘ Ah sudahlah,’ sang bartender tersenyum, ‘ Semua orang pasti pernah bermasalah dengan ibu mertuanya.’
‘ Betul,’ jawab sang pria, ‘ Tapi yang jadi masalah saya, kini dia hamil!’


Seorang dokter having sex dengan salah satu pasiennya, dan kini merasa bersalah. Bagaimanapun dia mencoba melupakannya, rasa malu dan bersalahnya bertambah besar. Tapi kadang hatinya berkata, ‘ Tenanglah. Kamu bukan praktisi medis pertama yang melakukan hubungan sex dengan pasien.’
Tapi kemudian dia juga mendengar suara hatinya yang lain, membuatnya kembali ke realita,’ Dasar kamu sakit,’ bisik suara hatinya, ‘ Dan seorang dokter hewan yang buruk!’


‘ SAYANG,’ seorang gadis muda berbisik kepada tunangannya ketika mereka selesai making love,’ Apakah dirimu akan tetap mencumbuku seperti tadi ketika nanti kita sudah menikah?’ Sang tunangan terdiam sejenak, berpikir, dan kemudian berkata,’ Sepertinya ya. Aku selalu senang dengan wanita yang sudah menikah.’


Seorang peternak dan istrinya yang bitchy sedang duduk di sebuah restoran mewah ketika sedang liburan di Paris. Ketika sang waiter tiba, sang peternak memesan makan malam,’ Saya ingin sebuah sirloin steak 400gr, medium rare dan juicy.’
‘ Oui, monsieur,’ sahut sang waiter,’ tapi bagaimana dengan mad cow?’
‘ Ah persetan,’ kata sang persetan,’ Beri saja dia sebuah salad atau apa sajalah.’


Sejak muda, Paijo, teman Tole dikenal pemalas. ‘ Saya malu mas sama keluarga. Mas, mbok cari kerja,’ kata Lusi, istri Paijo.’ Inget mas, waktu nikah, nenekku yang membiayai. Mobil kita dari ayahku. Uang sewa dibantu pamanku. Bahkan, sehari-hari kita diberi uang kakakku.’ Paijo yang sedang tiduran di sofa hanya tersenyum. ‘ Kamu pantas malu dik. Itu, adikmu, nggak berguna sama kita. Masak, sampai sekarang belum kasih apa-apa.’



Recommended Money Makers

  • Chitika eMiniMalls
  • WidgetBucks
  • Text Link Ads
  • AuctionAds
  • Amazon Associates